Alamat : Desa Palabuan Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka Propinsi Jawa Barat Indonesia 45471 - Iman Ilmu dan Amal - Dzikir Fikir dan Ikhtiar - Tafakur Tadzakur Tasyakur dan Tashobur

KEGIATAN DKM AR RAHMAN

 


KEGIATAN KURBAN







SHOLAWATAN



SHOLAWAT NARIYAH

Allahumma shalii shalaatan
kaamilatan wasallim salaaman
taamman ‘alaa sayyidina Muhammadinil ladzii
tanhallu bihil ‘uqodu
wa tanfariju bihil kurabu
wa tuqdhaa bihil hawaa-iju.
Wa tunaalu bihir-raghaa-ibu
wa husnul khowaatimi
wa yustasqal ghamaamu
bi wajhihil kariimi wa ‘alaa aalihii
wa shohbihi fii kulli lamhatin wa nafasin
bi ‘adadi kulli ma’luumin laka.

Ya Allah terimalah
Sholawat serta salamku
Yang sempurna untuk nabiMu
Sang Penyejuk hatiku (asli red = sang pengurai masa lalu)
Dan juga kesulitanku
Terkabul semua hajatku
Dihapuskan kesedihanku
Membasahi jiwa keringku
Tuk meraih khusnul khotimah
Berkat wajahmu yang indah
Keluhuran, keagungan
Keluarga sahabat pilihan
Yang mengalir rahmat selalu
Tercurahkan sholawat salam
Tiap detik tiap hembusan
Nafas yang tak terhitungkan

PROFIL

 

PROFIL MESJID JAMI AR RAHMAN
Mesjid Jamie Ar Rahman Palabuan adalah mesjid yang dibangun oleh swadaya masyarakat Desa Palabuan Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka Jawa Barat bekerja sama dengan Ad Dakwah. Peletakan batu pertamanya dimulai Bulan Desember 2015.

Mesjid Ar Raman adalah mesjid tempat IBADAH, DAKWAH, UKHUWAH dan MUAMALAH.

Untuk Dakwah dilaksanakan stiap hari jumat pagi dengan penceramah : KH Zaenul Hayat, KH Otong Syirojuddin dan Hajjah Titin Wikarya.

PROGRAM DKM AR RAHMAN



MOHON BANTUAN


PANITIA PEMBANGUNAN MESJID
AR RAHMAN PALABUAN
Jl. Pangeran Muhammad No 01 Desa Palabuan Kec. Sukahaji Kab. Majalengka 45471


Nomor             : 004 / PANITIA / 2016                                     Palabuan,    22   Juli  2016
Sifat                 : Penting
Perihal             : Permohonan Bantuan Dana                         Kepada
                                                                                                Yth Bapak / Ibu ............ 
                                                                                                di
                                                                                                            Tempat
Assalamualaekum Warohmatullahi Wabarokatuh
Alhamdu lillahi rabbil ‘alamin kondisi pembangunan Mesjid Ar Rahman Palabuan sudah mencapai 85 %, menyerap dana Rp. 839.039.500,-. Jumlah ini membengkak 100 % dari anggaran yang direncanakan dalam proposal Rp. 399.885.000,-. Pembengkakan  terjadi pada kualitas bahan / material dan estetika bangunan.  Berdasarkan hasil musyawarah Panitia  dan Masyarakat  yang di hadiri oleh Kepala Desa Palabuan, pada hari Rabu tanggal 20 Juli 2016 bertempat di Balai Desa Palabuan bersepakat untuk menyelesaikan sisanya yang 15 % lagi dan diperkirakan menghabiskan dana Rp. 150.000.000,- (Seratus Lima Puluh Juta Rupiah) dengan perincian kebutuhan sebagai berikut :
1)    menara mesjid kiri dan kanan depan,
2)    ngalebrok dinding luar belakang,
3)    plafon emper luar kiri, kanan dan depan
4)    plafon ruang perpustakaan dan gudang,
5)    pagar stenless pengaman,
6)    propil mamanis jendela pintu,
7)    plitur papan jati di tempok dalam dan
8)    upah pekerja.


Maka dengan ini kami mohon partisifasi bantuan dana untuk penyelesaian kebutuhan tersebut diatas.
Demikian dan terima kasih kepada Ibu/bapak/Sdr/i Dermawan, Masyarakat yang telah berpartisipasi
dalam mewujudkan pembangunan Masjid Ar Rahman Desa Palabuan. Semoga Allah SWT membalas dengan pahala yang berlipat ganda dan membukakan pintu rizki yang selebar-lebarnya. Amiin..

STRUKTUR DKM AR RAHMAN




   STRUKTUR ORGANISASI DKM

   Masa Bhakti 2025 – 2030

 


a. Penanggungjawab         : KEPALA DESA PALABUAN


b. Penasehat                      :  1. H. WIKARYA

   2. MAMAN HERMANTO, M.Pd


c. Ketua                              :  H. ZAINUL HAYAT, S.Pd. M.Pd.I


d. Wakil Ketua                    :  H. UKIN SUKIRMAN, S.P


e. Sekretaris                       :  ASMIN, S.Pd


f.  Bendahara                     :  MOCH. EDI SUAEDI, S.Pd


Seksi - Seksi


:

 

 

a.    Pendidikan dan Dakwah

:

IBROHIM

 

 

b.    Humas

:

Kapten (Purn) SANUDI



c.    Sarana Prasarana

:

H. SAFEI

MUH. ALI PASA


 

d.    Marbot

Pembantu Marbot

 

:

:

DIDING KUSNADI

MEMENG SUPARMAN

 

 

e.    Imam

:

1.    H. ZAINUL HAYAT, S.Pd. M.Pd.I

2.    KH. OTONG SIROJUDIN ZEN

 

 

f.     Khotib                                   

 

 

1.    H. UYU YUHTADI

2.    Ust. LUKMAN

3.    Ust. SUDIN

4.    Ust. TURWAN

5.    HASAN

6.    DEDI SUTARDI

7.    ASMIN, S.Pd

 

 

g.    Muadzin

 

 

1.    H. NANA

2.    Ust. EMAN

3.    DIDING KUSNADI

4.    APIP NURRAHMAN

VISI MISI DKM AR RAHMAN


 VISI



MISI



STRATEGI

KULTUM MALAM REBOAN


 KISAH IMAM AHMAD DAN ISTIGHFAR TUKANG ROTI


Imam Ahmad bin Hanbal ra (murid Imam Syafi'i) dikenal juga sebagai Imam Hanbali. dimasa akhir hidup beliau bercerita, "satu waktu (ketika saya sudah usia tua) saya tidak tau kenapa ingin sekali menuju ke salah satu kota di Irak,".

Padahal tidak ada janji sama orang dan tidak ada hajat. Akhirnya Imam Ahmad pergi sendiri menuju ke kota Bashrah. Beliau bercerita "saat tiba disana waktu Isya', saya ikut shalat berjamaah isya di masjid, hati saya merasa tenang, kemudian saya ingin istirahat". Begitu selesai shalat dan jamaah bubar, imam Ahmad ingin tidur di masjid, tiba-tiba marbot masjid datang menemui imam Ahmad sambil bertanya "kenapa syaikh, mau ngapain disini?". (kata "syaikh" bisa dipakai untuk 3 panggilan, bisa untuk orang tua, orang kaya ataupun orang yang berilmu. Panggilan Syaikh dikisah ini panggilan sebagai orang tua, karena imam Ahmad kelihatan sebagai orang tua).

Marbot tidak tau kalau beliau adalah Imam Ahmad. Dan Imam Ahmad pun tidak memperkenalkan siapa dirinya. Di Irak, semua orang kenal siapa imam Ahmad, seorang ulama besar dan ahli hadis, sejuta hadis dihafalnya, sangat shalih dan zuhud. Zaman itu tidak ada foto sehingga orang tidak tahu wajahnya, cuma namanya sudah terkenal. Kata imam Ahmad "saya ingin istirahat, saya musafir". Kata marbot, "tidak boleh, tidak boleh tidur di masjid. Imam Ahmad melanjutkan bercerita "saya didorong-dorong oleh orang itu disuruh keluar dari masjid, Setelah keluar masjid, maka dikuncilah pintu masjid.

Lalu saya ingin tidur di teras masjid." Ketika sudah berbaring di teras masjid marbotnya datang lagi, marah-marah kepada Imam Ahmad. "Mau ngapain lagi syaikh?" Kata marbot. "Mau tidur, saya musafir" kata imam Ahmad. Lalu marbot berkata, "di dalam masjid tidak boleh, di teras masjid juga tidak boleh". Imam Ahmad diusir. Imam Ahmad bercerita " saya didorong-dorong sampai jalanan". Di samping masjid ada penjual roti (rumah kecil sekaligus untuk membuat dan menjual roti). Penjual roti ini sedang membuat adonan, sambil melihat kejadian imam Ahmad didorong-dorong oleh marbot tadi. Saat imam Ahmad sampai di jalanan, penjual roti itu memanggil dari jauh "mari syaikh, anda boleh nginap di tempat saya, saya punya tempat, meskipun kecil".

Kata imam Ahmad "baik". Imam Ahmad masuk ke rumahnya, duduk dibelakang penjual roti yang sedang membuat roti (dengan tidak memperkenalkan siapa dirinya, hanya bilang sebagai musafir). Penjual roti ini punya perilaku tersendiri, kalau imam Ahmad ngajak ngomong, dijawabnya. Kalau tidak, dia terus membuat adonan roti sambil melafalkan istighfar, Astaghfirullah. Saat meletakkan garam astaghfirullah, memecahkan telur astaghfirullah, mencampur gandum astaghfirullah. Selalu mengucap istighfar.

Imam Ahmad memperhatikan terus. Lalu imam Ahmad bertanya "sudah berapa lama kamu lakukan ini?". Orang itu menjawab "sudah lama sekali syaikh, saya menjual roti sudah 30 tahun, jadi semenjak itu saya lakukan". Imam Ahmad bertanya : "apa hasil dari perbuatanmu ini?", orang itu menjawab "(lantaran wasilah istighfar) tidak ada hajat yang saya minta , kecuali pasti dikabulkan Allah. semua yang saya minta ya Allah...., langsung diterima". (memang Nabi saw pernah bersabda :"siapa yang menjaga istighfar, maka Allah akan menjadikan jalan keluar baginya dari semua masalah dan Allah akan berikan rizki dari jalan yang tidak disangka-sangkanya). Lalu orang itu melanjutkan "semua dikabulkan Allah kecuali satu, masih satu yang belum Allah kabulkan".

Imam Ahmad penasaran kemudian bertanya "apa itu?". Kata orang itu "saya minta kepada Allah supaya dipertemukan dengan imam Ahmad". seketika itu juga imam Ahmad bertakbir, "Allahuakbar, Allah telah mendatangkan saya jauh dari Bagdad pergi ke Bashrah dan bahkan sampai didorong-dorong oleh marbot masjid itu sampai ke jalanan karena istighfarmu"..(penjual roti terperanjat, memuji Allah, ternyata yang di depannya adalah Imam Ahmad).

RABI'AH AL ADAWIYAH 

Aku mengabdi kepada Tuhan
Bukan karena takut neraka
Bukan pula karena mengharap masuk surga
Tetapi aku mengabdi,
Karena cintaku padaNya
Ya Allah, jika aku menyembahMu
Karena takut neraka, bakarlah aku di dalamnya
Dan jika aku menyembahMu
Karena mengharap surga, campakkanlah aku darinya
Tetapi, jika aku menyembahMu
Demi Engkau semata,
Janganlah Engkau enggan memperlihatkan keindahan wajahMu
Yang abadi padaku

KULTUM SUBUH



KULIAH SUBUH



(Disarikan dari berbagai Sumber Internet dan FB M Arifin Ilham)

1.    MENYAMBUT  ROMADHON (1)

Marhaban ya Romadhon, marhaban ya syahrosh shiyaami, marhaban ya syahrol qiyaami, marhaban...
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa” (Q.S. Al-Baqarah 183).

Dari Abu Hurairoh, Rasulullah bersabda, “Telah datang kepada kalian syahrun mubarak (bulan yang diberkahi). Diwajibkan kalian berpuasa. Pada bulan tersebut pintu-pintu Syurga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, syaithan-syaithan dibelenggu. Padanya juga terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa yang terhalang kebaikan pada malam itu, maka ia telah terhalang dari kebaikan tersebut.” (HR. Ahmad, An-Nasa’i dan Al-Baihaqi).

1)    "Al Farhu" sangat gembira, senang sekali kedatangan tamu agung, "marhaban ya Romadhon, bulan rahmat, bulan ampunan". (Q.S. Al Baqoroh : 183).
2)    "Ad Dua" mohon ampunan, amal ibadah diterima, panjang umur ke Romadhon berikutnya. "Romadhon ke Romadhon ampunan dosa".
3)    "Al Ilmu" mempelajari tujuan, hikmah, keutamaan, amal-amal utama dan hal-hal yang dapat mengurangi bahkan merusak nilai ibadah puasanya.
4)    "Al Qodho" menunaikan puasa tahun sebelumnya
5)    "Al Afwu" mohon maaf, shilaturrahim.
6)    "Al Maal" persiapan rizki meraih nilai maksimal, seperti mukena, baju koko, sajadah yang bagus (Q.S. Al A'rof : 31), membersihkan dan memperindah rumah, mesjid dan sebagainya.
7)    "Al Aafiyah" kesehatan fisik agar ni'mat ibadah.
8)    "At Tahriib" mengadakan kajian keluarga dan umat.
9)    "Al Barnamij" menyusun program Romadhon, seperti target khatam Al Qur'an, disertai i'tikaf.
10) "Al Muhasabah" semangat hijrah, perbaikan diri.

MUHASABAH GUS MUS

PUISI PUISI GUS MUS


SUJUD

Bagaimana kau hendak bersujud pasrah, sedang
Wajahmu yang bersih sumringah,
Keningmu yang mulia dan indah begitu pongah
Minta sajadah agar tak menyentuh tanah
Apakah kau melihatnya seperti iblis saat menolak
Menyembah bapamu dengan congkak
Tanah hanya patut diinjak, tempat kencing dan berak,
membuang ludah dan dahak
atau paling jauh hanya lahan pemanjaan nafsu serakah dan tamak
Apakah kau lupa bahwa
tanah adalah bapa dari mana ibumu dilahirkan
Tanah adalah ibu yang menyusuimu dan memberi makan
Tanah adalah kawan yang memelukmu dalam kesendirian
dalam perjalanan panjang menuju keabadian
Singkirkan saja sajadah mahalmu
Ratakan keningmu
Ratakan heningmuTanahkan wajahmu
Pasrahkan jiwamu
Biarlah rahmat agungAllah membelaimu dan
Terbanglah kekasih.

SAJAK ATAS NAMA

ada yang atas nama Tuhan melecehkan Tuhan
ada yang atas nama negara merampok negara
ada yang atas nama rakyat menindas rakyat
ada yang atas nama kemanusiaan memangsa manusia
ada yang atas nama keadilan meruntuhkan keadilan
ada yang atas nama persatuan merusak persatuan
ada yang atas nama perdamaian mengusik kedamaian
ada yang atas nama kemerdekaan memasung kemerdekaan
maka atas nama apa saja atau siapa saja
kirimkanlah laknat kalian
atau atas nama Ku
perangilah mereka dengan kasih sayang

KAU INI BAGAIMANA ATAU AKU HARUS BAGAIMANA

Kau ini bagaimana
Kau bilang aku merdeka, kau memilihkan untukku segalanya
Kau suruh aku berpikir, aku berpikir kau tuduh aku kapir
Aku harus bagaimana
Kau bilang bergeraklah, aku bergerak kau curigai
Kau bilang jangan banyak tingkah, aku diam saja kau waspadai
Kau ini bagaimana
Kau suruh aku memegang prinsip, aku memegang prinsip kau tuduh aku kaku
Kau suruh aku toleran, aku toleran kau bilang aku plin-plan
Aku harus bagaimana
Aku kau suruh maju, aku mau maju kau selimpung kakiku
Kau suruh aku bekerja, aku bekerja kau ganggu aku
Kau ini bagaimana
Kau suruh aku taqwa, khotbah keagamaanmu membuatku sakit jiwa
Kau suruh aku mengikutimu, langkahmu tak jelas arahnya
Aku harus bagaimana
Aku kau suruh menghormati hukum, kebijaksanaanmu menyepelekannya
Aku kau suruh berdisiplin, kau menyontohkan yang lain
Kau ini bagaimana
Kau bilang Tuhan sangat dekat, kau sendiri memanggil-manggilNya dengan pengeras suara setiap saat
Kau bilang kau suka damai, kau ajak aku setiap hari bertikai
Aku harus bagaimana
Aku kau suruh membangun, aku membangun kau merusakkannya
Aku kau suruh menabung, aku menabung kau menghabiskannya
Kau ini bagaimana
Kau suruh aku menggarap sawah, sawahku kau tanami rumah-rumah
Kau bilang aku harus punya rumah, aku punya rumah kau meratakannya dengan tanah
Aku harus bagaimana
Aku kau larang berjudi, permainan spekulasimu menjadi-jadi
Aku kau suruh bertanggung jawab, kau sendiri terus berucap Wallahu A’lam Bisshowab
Kau ini bagaimana
Kau suruh aku jujur, aku jujur kau tipu aku
Kau suruh aku sabar, aku sabar kau injak tengkukku
Aku harus bagaimana
Aku kau suruh memilihmu sebagai wakilku, sudah ku pilih kau bertindak sendiri semaumu
Kau bilang kau selalu memikirkanku, aku sapa saja kau merasa terganggu
Kau ini bagaimana
Kau bilang bicaralah, aku bicara kau bilang aku ceriwis
Kau bilang jangan banyak bicara, aku bungkam kau tuduh aku apatis
Aku harus bagaimana
Kau bilang kritiklah, aku kritik kau marah
Kau bilang carikan alternatifnya, aku kasih alternatif kau bilang jangan mendikte saja
Kau ini bagaimana
Aku bilang terserah kau, kau tidak mau
Aku bilang terserah kita, kau tak suka
Aku bilang terserah aku, kau memakiku
Kau ini bagaimana
Atau aku harus bagaimana


-1987-

TENTANG K.H. A. MUSTOFA BISRI
K.H. A. Mustofa Bisri atau biasa dipanggil Gus Mus, lahir 10 Agustus 1944, putra dari KH. Bisri Mustofa, ulama dari Rembang. Masa kecil dan remaja dihabiskan di lingkungan pesantren. Tercatat pernah nyantri di Pesantren Lirboyo Kediri, Pesantren Krapyak Yogyakarta dan Pesantren Raudlatut Thalibien Rembang, kemudian melanjutkan studi di Universitas Al-Azhar Kairo. Saat ini, beliau menjadi pengasuh di Pesantren Raudlatut Thalibien Rembang. Karya tulisnya banyak tersebar di media massa dan dibukukan, mengupas masalah keislaman, politik, sosial, budaya. Gus Mus telah menerbitkan beberapa buku kumpulan puisi, antara lain: (1). Ohoi, Kumpulan Puisi Balsem, (2). Tadarus, Antologi Puisi, (3). Mutiara-mutiara Benjol, (4). Pahlawan dan Tikus, (5). Syair Asma’ul Husna (bahasa Jawa), (6). Rubaiyat Angin dan Rumput, (7). Wekwekwek.

Sumber : https://www.blogger.com